Panduan Cara Membuat Tempe Fermentasi Sendiri di Rumah
Tempe merupakan makanan tradisional khas Indonesia yang terbuat dari kedelai yang di fermentasi menggunakan kapang Rhizopus oligosporus. Selain memiliki cita rasa khas dan tekstur unik, tempe juga di kenal sebagai sumber protein nabati yang murah dan bergizi tinggi. Menariknya, tempe bisa di buat sendiri di rumah dengan bahan dan alat yang sederhana. Berikut adalah Panduan Cara Membuat Tempe Fermentasi Sendiri di Rumah secara higienis dan berhasil.
1. Persiapan Bahan dan Alat
Sebelum memulai proses pembuatan, pastikan kamu menyiapkan bahan-bahan berikut:
Bahan:
-
500 gram kedelai kering
-
2 sendok teh ragi tempe (Rhizopus oligosporus) — bisa di beli di toko bahan makanan organik atau online
Alat:
-
Wadah rendaman (baskom atau ember bersih)
-
Panci untuk merebus
-
Kain bersih atau saringan
-
Wadah fermentasi (plastik berlubang kecil atau daun pisang)
2. Proses Perendaman Kedelai
Langkah pertama adalah merendam kedelai. Cuci kedelai hingga bersih, lalu rendam dalam air selama kurang lebih 8 hingga 12 jam. Perendaman ini akan melunakkan kedelai dan memulai proses fermentasi alami.
Setelah di rendam, kulit ari kedelai akan lebih mudah terkelupas. Remas-remas kedelai untuk menghilangkan kulitnya. Tidak perlu sampai benar-benar bersih, tetapi semakin banyak kulit yang terlepas, semakin baik hasil fermentasinya.
3. Merebus dan Meniriskan
Setelah di kupas, kedelai di rebus selama 30 menit hingga empuk, tetapi tidak hancur. Setelah itu, tiriskan dan dinginkan. Pastikan kedelai benar-benar kering sebelum menambahkan ragi. Kedelai yang terlalu basah bisa menyebabkan tempe gagal karena kelebihan kelembaban akan memicu pertumbuhan bakteri lain.
4. Menambahkan Ragi Tempe
Taburkan ragi tempe secara merata ke atas kedelai yang sudah dingin dan kering. Aduk perlahan menggunakan sendok bersih atau tangan (pastikan tangan dalam keadaan bersih) hingga semua kedelai terlapisi ragi secara merata.
Takaran ragi ideal adalah sekitar 1 gram untuk setiap 500 gram kedelai, atau sekitar ½ sendok teh.
5. Fermentasi
Setelah di campur ragi, masukkan kedelai ke dalam wadah fermentasi. Bisa menggunakan plastik ziplock yang di lubangi kecil-kecil agar udara masuk, atau menggunakan daun pisang seperti metode tradisional. Ratakan kedelai setebal 2-3 cm untuk memastikan fermentasi berlangsung merata.
Simpan wadah di tempat hangat (sekitar 30–35°C) selama 24 hingga 48 jam. Dalam waktu tersebut, kamu akan melihat kapas putih mulai menyelimuti kedelai. Jika fermentasi berhasil, tempe akan menjadi padat dan bisa di potong.
6. Penyimpanan dan Penggunaan
Setelah tempe matang, kamu bisa langsung mengolahnya, atau menyimpannya di kulkas dalam wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi. Tempe bisa bertahan 3–5 hari di lemari es, atau di bekukan untuk di simpan lebih lama.
Tips Tambahan:
-
Pastikan semua alat dan tangan dalam keadaan bersih untuk mencegah kontaminasi bakteri yang tidak di inginkan.
-
Jika suhu di rumah terlalu dingin, kamu bisa meletakkan tempe di dekat rice cooker atau oven yang hangat (tidak panas).
-
Jangan terlalu tebal saat menyusun kedelai dalam wadah, karena fermentasi butuh sirkulasi udara.
Baca juga: Street Food Bandung Yang Wajib Dicoba Sekali Seumur Hidup Di 2025
Membuat tempe fermentasi sendiri di rumah ternyata tidak sesulit yang di bayangkan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas secara teliti, kamu bisa mendapatkan tempe buatan sendiri yang lezat, sehat, dan bebas bahan pengawet. Selain menghemat biaya, membuat tempe juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan edukatif untuk seluruh anggota keluarga. Selamat mencoba!